Fenomena alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga
menginspirasi banyak lagu, dongeng, dan legenda. Tapi dari kacamata sains,
pelangi sangat sederhana. Itu cuma fisika optik semata.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya
akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari
medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan
kecepatan berbeda dalam medium berlainan. Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan
dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma. Selain
membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya.
Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan
tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat. Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca
akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan
kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih
dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya
akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya
terjadi. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah
prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Sumber : http://arindafauziapfxiii.blogspot.com/2012/05/pelangi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar